Senin, 09 Desember 2013

Anti Korupsi!



Siang tadi, jalan-jalan di kota ini kembali dipenuhi dengan mimbar-mimbar bebas elemen-elemen mahasiswa, organisasi masyarakat, dan lembaga penggiat anti korupsi. Semua satu suara mengutuki para koruptor yang menggerogoti harta Negara untuk kepentingan individu dan kelompoknya. korupsi memang menjadi penyakit yang sudah sedemikian kronis di Negeri ini.
Korupsi Menurut Fockema Andrea berasal dari bahasa latin “corruption” atau “corruptus”. Selanjutnya, disebutkan bahwa ‘corruption’ itu sendiri berasal dari kata ‘corrumpere’ yang merupakan suatu kata dari bahasa latin yang lebih tua yang berarti kerusakan atau kebobrokan.
Ya 9 Desember hari ini semua teriak ANTI KORUPSI! Namun tak lebih dari sekedar euphoria seperti tahun-tahun sebelumnya, aksi tahunan peringatan hari anti korupsi di kota ini masih saja sama. Orasi, teatrikal, cap tangan sebagai bentuk dukungan, sampai dengan aksi tutup jalan dan tentu saja tak pernah absen dari pemberitaan selalu berujung rusuh dan bentrokan. Entahlah mungkin cara kita memahami konsep berdemokrasi yang salah yang membuat kita salah dalam berekspresi, salah dalam bersikap, salah dalam mengaktualisasikan diri, salah cara dalam menyampaikan pendapat tapi ya, kota ini jika dikaitkan dengan aksi demonstrasi begitu identik dengan kata rusuh, ricuh, dan bentrokan.
Teramat kontras terasa ketika ANTI KORUPSI kemudian dengan lantang diteriakkan disegala penjuru jalan-jalan kota lalu dengan seenaknya mengekspresikan diri dengan melakukan pengrusakan terhadap aset-aset Negara, marka jalan, lampu lalu lintas dan pos-pos polisi. Ya melihat akar kata dari korupsi itu sendiri yang berarti kerusakan atau kebobrokan, lalu apa bedanya para pelaku pengrusakan pada aksi demonstrasi peringatan hari anti korupsi siang tadi dengan para Koruptor yang mereka maki dengan seribu sumpah serapah sedetik sebelumnya. Sama-sama pembuat kerusakan, sama-sama merugikan Negara, sama-sama menyengsarakan rakyat. Sejatinya yang mereka maki, yang mereka sumpah serapahi sedetik yang lalu adalah diri mereka sendiri. Tak lebih mereka sendiri adalah para koruptor yang membuat kerusakan di negeri ini.
Seorang pernah berkata, Jika apa yang akan kau sampaikan itu penting, maka cara dalam penyampaiannyapun tidak kalah penting.
Hari ini, mari kita teriak dengan lantang bahwa kita semua ANTI KORUPSI! Dengan tidak ikut-ikutan menjadi perusak di negeri ini seperti para tikus-tikus koruptor yang dengan keserakahan dan ketamakannya menggerogoti asset Negara.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan cuman diliat ya.....satu dua kata cukup lahh....biar jadi motifasi tuk nulisx.