Sabtu, 22 Januari 2011

O P S I


Ini tentang pilihan-pilihan dalam hidupmu. Saat dimana kau dihadapkan pada beberapa pilihan yang harus segera kau tentukan, karena ini menyangkut keberlanjutan hidupmu kelak. Tahukah kau, kita perlu mengenal setiap pilihan-pilihan itu untuk memperoleh gambaran jelas seperti apa pilihan-pilihan itu sebenarnya dan akhirnya kita bisa menentukan dengan tepat apa yang seharusnya kita ambil.

Ini seperti ketika kita akan membeli sebuah pakaian. Kita takkan mungkin mendapatkan baju yang tepat dan pas hanya dengan sekali pandang. Tentunya kau harus mencobanya satu-persatu didepan cermin dan bahkan ada kondisi dimana kau meminta pertimbangan orang lain tentang beberapa pilihan baju itu. Banyak pertimbangan yang akan kau ambil untuk menentukan dan menjatuhkan pilihan pada baju yang tepat. Mungkin itu tentang bahan yang digunakan, warna, model, ukuran dan bahkan harga.

Saya pernah berdiskusi dengan seorang teman pada suatu pagi ketika kami baru saja tiba di tempat kerja . kami membahas metode mendidik yang tepat yang sebaiknya diterapkan orang tua untuk memberi pemahaman kepada anak-anaknya tentang baik dan buruknya sesuatu dalam hidup ini.

Orang tua seharusnya memberikan pemahaman tentang baik dan buruknya sesuatu dengan seimbang kepada si anak dengan menjelaskan secara detail akibat dan konsekuensi yang bakal didapat ketika akan melakukan sesuatu.

Misal, untuk memberi pemahaman dampak negatif narkoba dan miras, orang tua sebaiknya memperkenalkan seperti apa narkoba dan miras itu. Mungkin dengan cara membawanya ke tempat rehabilitasi pecandu narkoba atau ke lembaga pemasyarakatan khusus narkotika dan memperlihatkan kondisi orang-orang yang pernah mengkonsumsi atau bahkan telah menjadi pecandu. Dengan begitu di alam bawah sadar anak akan tertanam dampak-dampak negatif yang akan didapatkan dengan mengkonsumsi narkoba.

Mungkin sedikit ekstrim, Orang tua teman saya tersebut bahkan sempat menawarkan narkoba (shabu-shabu) untuk dicoba oleh anaknya dan setelah itu mereka bertanya bagaimana rasanya? Dan tentu saja teman saya berkata “tidak” karena barang haram itu memang membuatnya pusing.

Seperti halnya bagi seorang muslim ketika orang tua ingin mengajaarkan kewajiban shalat 5 waktu. Anak terlebih dahulu diberi pemahaman tentang kejadian manusia, tentang posisi manusia sebagai hamba Allah, dan tentang akan kemana kita setelah mati nanti. Baru kemudian si Anak diberitahu tentang kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang hamba kepada Tuhannya.

Pemberian pemahaman seperti ini sangat penting agar si Anak tidak hanya menerima perintah dan larangan, baik dan buruk sebagai sebuah dogma belaka.

Kita bisa bercermin tentang bagaimana Rasulullah menanamkan dan memberikan pemahaman tentang Tauhid kepada masyarakat Mekkah. Rasulullah tidak serta merta menjejalkan kewajiban-kewajiban dan larangan-larangan kepada masyarakat mekkah pada waktu itu yang masih asing dengan Islam. Bahkan butuh watu belasan tahun untuk memberikan pemahaman tentang ketauhidan barulah memperkenalkan kewajiban dan larangan yang harus dipatuhi dalam islam.

Tentunya setelah menerima informasi tentang baik buruk, sebab dan akibatnya, si Anak dapat memilah dan memilih sendiri yang terbaik untuk diri dan hidupnya.

Kesimpulannya, Saya hanya ingin mengatakan jika kau dihadapkan pada beberapa pilihan dalam hidupmu, sebaiknya kenalilah dulu kriteria, ciri dari masing-masing pilihan itu agar kau bisa menentukan mana yang tepat dan terbaik untukmu. Sehingga suatu saat, kau takkan menyesal pernah berkata “inilah pilihanku dan ini yang terbaik untuk diriku!”. Semoga..