Rabu, 02 Maret 2011

Seperti hujan yang jatuh Di malam musim dingin yang turun tanpa bintang

Seperti hujan yang jatuh

Di malam musim dingin yang turun tanpa bintang,

Berguguran dari celah langit yang terbuka,

Lalu pecah berhamburan,

Pada dahan-dahan pohon yang gersang,

Mengabarkan kesedihan dan kegalauan

Semesta;

Pada bumi yang kian lapuk dilindas zaman.

Kau tahu?

Iramanya begitu perih meretas sepi,

Tangisannya lirih memecah angkasa,

Namun tanpa suara.

Jangan pernah menimpali,

Cukup dengarkan saja,

Atau

Ikutlah larut dalam iramanya,

Agar kau mendapatkan kesunyian

Yang benar-benar sempurna;

Yang kau butuhkan,

Hingga kau leluasa

Memunguti serpihan waktu yang berserakan,

Sambil berkisah tentang

Hatimu yang mulai ringkih,

Terpapar harapan yang telah usang.

Dan ijinkan aku menemani,

Bertafakkur dalam sepi,

Atau sekedar tunduk bersamamu terdiam dalam doa,

Lalu,

Kita akan merangkai cahaya-cahaya kemudian membingkainya

Menyelipkannya pada deretan-deretan awan,

Berharap menjelma fajar.

Ingat, tak perlu ada kata terucap,

Karena ini akan lebih indah bila tanpa suara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan cuman diliat ya.....satu dua kata cukup lahh....biar jadi motifasi tuk nulisx.